Rabu, 26 September 2012

KECEMASAN


Apabila konsep Freud mengenai dinamika kepribadian kita kaji dengan cukup seksama, maka kita akan menemukan bahwa dinamika-dinamika kepribadian sebagian besar diatur oleh keperluan memuaskan kebutuhan-kebutuhan dimana peran lingkungan tidak disangsikan lagi amatlah penting. Dari sini pun kita bisa melihat bahwa, dibalik penekanannya atas stimulus-stimulus internal, Freud tidak mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kepribadian atau tingkah laku individu.
Peran atau pengaruh lingkungan terhadap kepribadian individu ditunjukkan oleh fakta bahwa disamping bisa memuaskan atau menyenangkan individu, lingkungan juga bisa memfrustasikan, tidak menyenangkan, dan bahkan mengancam atau membahayakan individu. Terhadap stimulus-stimulus tertentu yang dihadapinya, dalam hal ini stimulus yang mengancam atau membahayakan, individu biasanya menunjukan reaksi ketakutan, lebih-lebih apabila stimulus-stimulus tersebut tidak bisa diatasi atau sulit dikendalikan. Dan apabila stimulus yang membahayakn itu terus-menetus menghantui atau mengancam individu, maka individu ini akan mengalami kecemasa (anxiety).
          Freud membagi kecemasan ke dalam tiga jenis kecemasan, yakni kecemasan riel, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.
*      Kecemasan riel
Kecemasan atau ketakutan individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar seperti api, binatang buas, orang jahat, penganiayaan, dan hukuman.
*      Kecemasan neurotik
Kecemasan atas tidak terkendalinya naluri-naluri primitif oleh ego yang nantinya bisa mendatangkan hukuman. Sungguhpun sumbernya berada didalam diri, kecemasan neurotik pada dasarnya berlandaskan kenyataan, sebab hukuman yang ditakutkan oleh ego individu berasal di dunia luar.
*      Kecemasan moral
Menyatakan diri dalam bentuk rasa bersalah atau perasaan berdosa. Sama halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral bersifat nyata, dalam arti bahwa tekanan superego atas ego yang menimbulkan kecemasan moral itu mengacu kepada otoritas-otoritas yang riel atau nyata ada diluar individu (orang tua, penegak hukum, dan masyarakat)
Sungguhpun dapat menyebabkan individu berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan (meningkatnya tegangan), kecemasan pada dasarnya memiliki arti penting bagi individu. Secara ringkas bisa dikatakan bahwa kecemasan fungsi sebagai peringatan bagi individu agar mengetahui adanya bahaya yang sedang mengancam, sehingga individu tersebut bisa mempersiapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi bahaya yang mengancam itu. Kecemasan ini masih akan kita persoalkan dalam pembahasan berikut.

SUMBER :
Koeswara, E., (1991). Teori-teori kepribadian. Bandung : PT Eresco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar